Loading...

Ikatan Kimia: Pengertian, Proses Pembentukan, Jenis dan Contohnya

Advertisement

Perhatikan gambar di bawah ini! Seekor nyamuk dapat hinggap di atas permukaan air tanpa tenggelam sama sekali. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Fenomena nyamuk yang mampu hinggap di atas permukaan air tanpa tenggelam tersebut merupakan contoh betapa pentingnya ikatan dalam kehidupan.
pengertian ikatan kimia
Setiap zat cair memiliki tegangan permukaan. Tegangan permukaan air terjadi akibat adanya kekuatan gabungan dari ikatan-ikatan kimia hidrogennya yang membuat nyamuk pada gambar di atas mampu hinggap bahkan berjalan di permukaan air tanpa memecahkan lapisan permukaan air yang dipijaknya.

Lalu apakah yang dimaksud dengan ikatan kimia? Dan bagaimana ikatan kimia dapat terbentuk? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silahkan simak baik-baik penjelasan-penjelasan berikut ini.

Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom atau ion-ion dalam suatu molekul atau senyawa.

Konsep tentang ikatan kimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis dari Amerika dan Albrecht Kossel dari Jerman. Penemuan konsep tentang ikatan kimia ini didasari dari beberapa kenyataan tentang sifat-sifat atom dalam unsur yaitu sebagai berikut:
  1. Kenyataan bahwa unsur gas mulia (golongan VIIIA) yaitu he, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn sukar membentuk senyawa. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
  2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron dari unsur lain.
  3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.

Proses Terbentuknya Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan kimia. Iktan kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki konfigurasi elektron stabil.

Konfigurasi elektron stabil yang dimaksud yaitu konfigurasi  elektron pada gas mulia. Untuk lebih memahami mengenai konfigurasi elektron, silahkan baca artikel tentang hubungan konfigurasi elektron, elektron valensi, periode dan golongan unsur dalam tabel periodik.

Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Golongan Gas Mulia
Unsur
Nomor Atom
K
L
M
N
O
P
He
2
2





Ne
10
2
8




Ar
18
2
8
8



Kr
36
2
8
18
8


Xe
54
2
8
18
18
8

Rn
86
2
8
18
32
18
8

Kecenderungan atom-atom untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia (8 elektron valensi) disebut kaidah oktet. Sementara itu, atom-atom yang memiliki kecenderungan untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas helium (2 elektron valensi) disebut kaidah duplet. Kaidah oktet dan duplet selengkapnya dibahas dalam artikel tentang pengertian, pengecualian dan kegagalan aturan oktet-duplet beserta contohnya.

Lalu bagaimana proses terbentuknya ikatan kimia?
Ikatan kimia dapat terbentuk melalui 2 macam proses yaitu:
1.
Serah terima elektron. Yaitu perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain. Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif. Sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau gaya tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan.
2.
Pemakaian bersama pasangan elektron, baik pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan maupun berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Jenis-Jenis Ikatan Kimia dan Contohnya

Ikatan kimia dibedakan menjadi 5 macam, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen dan ikatan Van Der Waals. Untuk lebih jelas mengenai masing-masing ikatan kimia, perhatikan penjelasan berikut.

1. Ikatan Ion
Ikatan ion atau ikatan elektrovalen adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan karena adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.
Ikatan Ion
= Unsur Logam + Unsur Nonlogam

Contoh senyawa yang berikatan ion adalah NaCl, NaF, KI, CsF, Na2S, Rb2S, Na2O, CaO, BaO, MgS dan sebagainya.

2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron dari dua atom yang berikatan. ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron. Ikatan kovalen terbentuk antar sesama unsur nonlogam.
Ikatan Kovalen
= Unsur Nonlogam + Unsur Nonlogam

Contoh senyawa yang berikatan kovalen adalah HCl, H2O, O2, N2, H2O, NH3, CH4 dan sebagainya.

3. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang kuat antara ion positif dari logam terhadap elektron-elektron valensi yang bergerak bebas.
Ikatan Logam
= Unsur Logam + Unsur Logam

Ikatan logam terbentuk dalam logam. kita ambil contoh tembaga. Atom tembaga disusun dengan cara tertentu dalam logam tembaga. elektron valensi bebas untuk bergerak di sekitar sepotong logam tembaga. Elektron valensi ini tertarik terhadap inti positif tembaga. Hal ini menyebabkan ikatan logam.

Contoh unsur yang berikatan logam adalah kuningan, aluminium, besi, tembaga, baja, perungu dan sebagainya.

4. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terbentuk antara unsur H dengan atom F, O dan N. ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hidrogen adalah jenis ikatan intermolekul (antarmolekul) dan bukan ikatan intramoleku (di dalam molekul).
Ikatan Hidrogen
= Unsur H + F atau O atau N

Contoh senyawa yang berikatan hidrogen adalah air (H2O), NH3, HF dan sebagainya.


5. Ikatan Van Der Waals
Ikatan Van der Waals  merupakaan ikatan yang dimiliki oleh gas-gas mulia yang mengalami proses kondensasi, sehingga fasanya berubah menjadi fasa cair pada saat temperaturnya mencapai temperature yang sangat rendah. Ikatan Van der Waals merupakan ikatan yang lebih lemah jika dibandingkan dengan ikatan kovalen, ion dan ikatan logam.
Ikatan Van Der Waals
= Unsur Gas Mulia Berwujud Cair

Dalam fasa gas, masing-masing atom gas mulia dapat berdiri  dengan bebas dan stabil tanpa terikat olehatom-atom yang lain. Namun demikian, pada saat mengalami proses kondensasi, maka atom-atom tersebut akan saling terikat oleh gaya yang relatif lemah yang disebut sebagai gaya Van der Waals.


Molekul terbentuk dari atom-atom ayng memiliki electron-elektron dan proton yang muatannya berlawanan. Akibat muatan berbeda ini, maka jika dua molekul berdekatan akan timbul gaya tarik menarik yang bersumber dari gaya tarik antara inti atom yang bermuatan positif dari molekul yang satu dengan electron-elektron yang dimiliki oleh molekul lainnya. Keadaan ini menyebabkan ikatan yang terjadi relative lemah. Contoh ikatan Van Der Waals terdapat pada senyawa CH4, Br2 dan I2.

 
Demikianlah artikel tentang definisi ikatan kimia, proses terbentuknya ikatan kimia serta macam-macam ikatan kimia beserta contohnya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru